Skip to main content

Perancangan Ruang Server


Perlunya Memiliki Server dan Ruang Server Sendiri
A. Alasan Memiliki Server & Ruang Server Sendiri
Pembangunan Gedung D pada STT Ibnu Sina akan menambah jumlah user pada fasilitas E-learning dan akses website STT Ibnu Sina lainnya. Hal tersebut tentu akan menambah beban jaringan atau Bandwidth yang dibutuhkan untuk menyimpan content pada E-learning dan Website STT Ibnu Sina, seperti modul tugas dan Data Kemahasiswaan.
Berikut beberapa keuntungan jika STT Ibnu Sina memuliki Server dan ruang Server sendiri :

  • Mempermudah baik pihak pengurus STT Ibnu Sina Batam maupun mahasiswa dalam mengatur dan mengakses data dan informasi
  • Kerahasiaan data dan informasi terjaga dalam server.
  • Mengurangi biaya internet karena situs STT Ibnu Sina yang di akses melalui jaringan yang ada di STT Ibnu Sina akan menggunakan jaringan local, sehingga tidak membutuhkan akses internet
  • Mempermudah mahasiswa khususnya teknik informatika untuk belajar langsung tentang server, data center dan kegunaannya
  • Menjadi salah satu media STT Ibnu Sina untuk membuat project informatika yang lebih luas.

B. Membangun Server Dan Ruang Server
1.) Peralatan yang dibutuhkan
a.) Server
komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap client-client dan sumber daya pada suatu jaringan komputer


b.) Ruang Server
Sesuai dengan namanya server room adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan fisik server (aplikasi dan database), perangkat jaringan (router, hub dll) dan perangkat lainnya yang terkait dengan operasional sistem sehari-hari seperti UPS, AC dan lain-lain.

Gambar Ruang Server
c.) Rack Server
Rack yang berfungsi untuk menaruh perangkat server dan devices lainnya (switch, router, kvm, dll) sehingga terlihat lebih rapi dan mudah untuk pengelolaannya

Gambar Rack Server
d.) Pengatur Udara (Air Conditioner)
Sebagai pengatur suhu di dalam ruang server dan untuk menjaga kebersihan udara di dalam ruang server agar bebas dari debu dan kotoran lainnya

Gambar Air Conditioner
e.) UPS
Uninterruptible Power Supply adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu oleh listrik gedung untuk perangkat elektronik yang terpasang

Gambar Uninterruptible Power Supply
f.) Control Device
Peralatan yang digunakan oleh Server Administrator untuk mengontrol secara langsung server dari ruang server. Seperti PC, mouse, keyboard dan monitor

Gambar Control Devices
g.) Network Device
Peralatan yang mengkoneksikan server STT Ibnu Sina Batam ke jaringan local maupun internet. Seperti Router, Switch dan Kabel Jaringan.
h.) Security Device & System
Peralatan Keamanan yang terpasang pada fisik server dan ruang server. Seperti CCTV, fingerprint Lock Door, Penangkal Petir dan Alat Pendeteksi Kebakaran

Gambar Security System
i.) Server Administrator
Orang yang khusus bekerja mengatur, merawat dan melakukan pebaikan pada server STT Ibnu Sina Batam

Server Administrator

2.) Perencanaan dan tata ruang server
Karena sistem yang berjalan sangat vital bagi kelangsungan proses belajar dan mengajar di STT Ibnu Sina Batam dan peralatan yang digunakan tidak murah, Perencanan dan tata ruang server menjadi hal yang sangat penting dalam pembangunan ruang server.
Berikut Elemen yang perlu di perhatikan dalam pembangunan server dan ruang server :
1. Environmental controls
Fire Suppression, air flow maupun power distribution mutlak di perlukan.Sanitasi ruang Server sebagian ada yg sangat peduli,sehingga Server bersih dari kardus (packaging) yang biasa nmenumpuk. Bagaimanpun partikel dari packaging tersebut bisa terbang dan mengkontaminasi udara sehingga berimbas pada perangkat.
2. Security
Server boleh saja di lindungi hanya dengan firewall tetapi yang tidak kalah penting adalah perlindungan dan pengawasan secara fisik. Alarm, CCTV, door acces control, petugas keamanan atau operator yang stand-by 24 jam bisa dijadikan penjaga ring-1 Server kita.
3. Accountability
Para professional IT yang menjadi “pemilik” atau “pengelola” Server adalah orang-orang yang memegang tanggung jawab besar.
Meskipun demikian, harus ada pengawasan internal yang meng-audit aktivitas mereka. Misalnya dengan mencatat smua kunjungan ke data center, menyimpan informasi account (user/password) terpenting secara terpisah. Hal ini bertujuan agar smua aktivitas akses ke Server dan isinya akan tercatat.
4. Policies
Backup / restore atau pun prosedur system recovery semestinya di buat dengan aturan yang jelas. Dengan policy yang ditetapkan, misalnya prosedur off-site backup dengan menyimpan tape backup ke lokasi yang berbeda dengan Server. Jika terjadi sesuatu yang buruk seperti kebakaran, gempa bumi, angin topan atau kebobolan hacker maka pemilik Server bisa dengan cepat mengantisipasinya.
5. Redundancy
Server yang baik dan benar, dari awal design akan memasukan faktor redudancy. Single failure components sebaiknya di hindari karena akan membuat kompleksitas jika sesuatu terjadi . Contoh paling gampang di temui yakni biasanya untuk power supply di buat dua source, kemudian cooling (aircon) double, demikian juga dengan koneksi internet. Tujuannya satu, jika terjadi kegagalan di salah satu perangkat, maka perangkat cadangan bisa naik menggantikan secara langsung, sehingga downtime bisa minimum.
6. Monitoring
Setelah beroperasi, Server perlu di monitor mulai dari pemakaian bandwidth internet, listrik,suhu ruang, kelembaban, penggunaan storage dan rack dan hal lain yang berhubungan dengan operasi di Server (deteksi asap / kebakaran, air / kebanjiran / kebocoroan). Sebagain vendor hardware baik itu server, storage, networking, rack, cooling system, dst. menyediakan tool / alat untuk monitoring. Hasil monitoring ini bisa dipantau via web, mail, sms atau social media lainnya.
7. Scalability
Planning, sizing, ataupun istilahnya harus bisa mengantisipasi kebutuhan ke depan. Sehingga jika suatu saat di perlukan tambahan maka dari awal sudah bisa di hitung dan diprediksikan. Contohnya, Server pada awalnya hanya berisi satu rack server setelah beberapa tahun karena bisnis meningkat kebutuhan server bertambah. Maka di perlukan design yang baik pada saat perencanaan awal. Kalkulasi kebutuhan listrik, cooling, UPS dan lain-lain sebaiknya di tentukan di awal.
8. Change management
Harus ada SOP (Standar Operational Procedure) untuk setiap proses / update di Server. Aturannya yang jelas akan memudahkan pekerjaan.
9. Organization
Server yang terorganisir dan tertata dengan baik akan memudahkan kita untuk menangani masalah / issue. Contoh paling gampang dan sederhana, misalnya labeling. Hal simple dan mudah tapi jarang di lakukan.
10. Documentation
Menuliskan dokumentasi agar semua hal yang telah di persiapkan akan dapat di pertanggung jawabkan atau di pergunakan lagi untuk project selanjutnya dan menjadi bahan acuan dan pembelajaran untuk mahasiswa khususnya teknik Informatika.
3.) Design Tata Letak Ruang Server
Gambar Design Layout Server Room


Gambar Design Server Room

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengenalan, Fungsi dan Tipe -tipe ROM

Merupakan chip IC (integrated circuit) disebut sebagai memori yang tidak mudah berubah (non-volatile memory). yang menyediakan fungsi penyimpanan data yang bersifat WORM (write once read many), dimana penyimpanannya permanen walaupun tanpa daya listrik, ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan data, informasi, ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag wujudnya kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda. IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM d

Penerapan PHP Dalam Kode HTML

PHP hanya mengeksekusi kode yang ditulis dalam pembatas sebagaimana ditentukan oleh dasar sintaks PHP. Apapun di luar pembatas tidak diproses oleh PHP (meskipun teks PHP ini masih mengendalikan struktur yang dijelaskan dalam kode PHP.  Pembatas yang paling umum adalah  " <?php " dan u ntuk menutup kode PHP " ?> ". Tujuan dari pembatas ini adalah untuk memisahkan kode PHP dari kode diluar PHP, seperti  HTML , Javascript . Untuk pembuatan web, kode  PHP  biasanya di sisipkan kedalam dokumen HTML. Karena fitur inilah PHP disebut juga sebagai  Scripting Language  atau bahasa pemrograman  script . Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat list dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan menggunakan HTML murni, kita bisa membuatnya secara manual seperti kode berikut ini: <!DOCTYPE html> <html>    <head>       <title>Contoh list dengan HTML</title>    </head> <body> <h2>Daftar Absensi Mah